Pendekatan Strategi Layanan Konsultasi

Perbedaan pokok antara layanan konseling perorangan (KP) dan layanan konsultasi (KS) adalah bahwa pada konseling perorangan penanganan masalah klien langsung dilakukan oleh konselor, sedangkan pada konsultasi penanganan masalah pihak ketiga (yaitu seorang atau sejumlah individu yang mengalami masalah) dilakukan oleh konsulti setelah berkonsultasi dengan konsultan (konselor).
 
Tugas konsultan (konselor), sebagai pihak pertama dalam layanan konsultasi tertuju pada dua pihak :
  • Pihak Kedua, yaitu konsultasi yang melalui proses konsultasi kemampuannya akan dikembangkan sehingga mampu menangani masalah pihak ketiga,
  • Pihak Ketiga, yaitu seorang (atau lebih) individu yang menurut konsultasi sedang mengalami malasah..
Apa yang perlu dikembangkan pada diri konsulti melalui konsultasi adalah Tidak lain WPKNS konsulti, khususnya berkenaan dengan permasalahan pihak ketiga yang nantinya akan ia tangani.
  • Wawasan. Konsulti perlu memiliki wawasan secara umum tentang pihak ketiga meliputi diri pihak ketiga itu sendiri, permasalahannya, lingkungannya dan hal-hal lain yang terkait didalamnya.
  • Pengetahuan. Konsultasi perlu memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang hal-hal yang spesifik berkenaan dengan kaitan antara diri pihak ketiga,lingkungan dan permasalahannya.
  • Keterampilan. Untuk menangani permasalahan pihak ketiga, konsulti memerlukan sejumlah keterampilan. Keterampilan ini secara spesifik disesuaikan dengan permasalahan yang dialami pihak ketiga.
  • Nilai. Nilai-nilai yang perlu dikembangkan pada diri konsulti meliputi nilai-nilai kemanusiaan (bagaimana ia memandang diri pihak ketiga, dan manusia lainnya), nilai-nilai sosial dan moral (khususnya yang menyangkut hubungan antar-individu, hubungan diri dengan lingkungan, nilai, hukum, moral, dan spritual). Nilai-nilai tersebut khususnya berke-naan dengan permasalahan yang dialami pihak ketiga.
  • Sikap. Bagaimana konsulti menyikapi diri pihak ketiga dan permasalahannya, sikap yang positif dan dinamis (developmental) perlu dikembangkan melalui konsultasi. Bersama dengan nilai-nilai yang dikembangkan melaui konsultasi. Bersama dengan nilai-nilai yang dikembangkan, sikap konsulti akan memberikan warna afektif terhadap penanganan permasalahan pihak ketiga. Dengan nilai dan sikap yang demikian itu diharapkan dapat terbentuk hubungan yang kondusif antara konsulti dan pihak ketiga
baca juga : 
Pengertian, tujuan, komponen, Pendekatan dan Strategi Layanan Konsultasi

0 Response to "Pendekatan Strategi Layanan Konsultasi"

Post a Comment