Pentingnya rencana untuk masa depan karir

Pada tanggal 23 Juli 1726 seorang pemuda bujangan berusia 20 tahun ikut berlayar dari London menyusuri sungai Themes menuju Philadelphia, Amerika Serikat. Selama dalam pelayaran si pemuda itu terus asik menulis sesuatu. “Lihatlah kawan, si pemuda itu terus sibuk menulis sesuatu“ kata seorang awak kapal pada temannya sesama awak kapal. “Apa saja yang dapat ditulis selama dalam perjalanan itu?” “Ia ingin menjadi penerbit. Mungkin juga ia mengarang buku-bukunya sendiri. Tetapi ada baiknya apabila kita berdua tidak menghiraukannya. Ada tugas yang menunggu kami berdua. Lihatlah layar sudah terputus!” lalu kedua awak kapal itu memanjat tali temali dan berusaha membereskan layar kapal.

Ketika kapal itu tiba di Amerika pada tanggal 11 Oktober 1726, maka dibawanya setumpuk kertas penuh dengan tulisan. Beberapa tahun kemudian yang  barulah ia bercerita bahwa selama perjalanan ia telah menulis semacan catatan harian, dan yang paling penting ialah apa yang disebutnya sebagai “rencana”. Rencana apakah yang dimaksunya?

Empat puluh lima tuhun setelah perjalanan dari London ke Philadelpia, maka sang penumpang itu mengungkapkan rahasia rencananya kepada anaknya, agar sang anak menarik manfaatnya. Diceritakannya kepada sang anak, “Bagian terpenting dari catatan harianku adalah ‘rencana hidup kemudian’. Meski catatan itu kususun aku masih muda, namum demikian rencana itu kuikuti seteliti mungkin hingga sekarang”.

Benyamin Franklin, demikian nama si pemuda yang menyusun rencana itu dan mewujudkannya hingga kematiannya. Dunia mengetahui apa yang telah dikerjakan oleh penerbit, oleh pos, penyelidik, cendekiawan, penemu, dan diplomat ini sepanjanh hidupnya. Dunia mengetahui bahwa Benyamin Franklin melaksanakan semua itu tidak secara serampangan saja, tetapi sepanjang hidupnya ia bekerja menurut rencana. Manusia telah mengembangkan penemuan Franklin tentang listrik sehingga manusia mengenal teknik radio dan radar.

Franklin melakukan hal di atas antara lain karena ia merasa tidak puas akan dirinya. Ia ingin mengubah hidupnya dan berusaha untuk memperbaikinya. Sebagaimana dikatakannya, ia memperoleh sifat-sifat baik yang belum dimiliki sebelumnya. Oleh karena itu, ia membuat rencana. Suatu rencana yang sangat berguna, mudah dimengerti, dan menunjukan akan manfaat membuat rencana.

Franklin menyusun suatu daftar yang berisi sufat-sifat baik yang akan dikembangkannya. Pada setiap sifat baik ditulisnya beberapa kata untuk dapat memiliki sifat-sifat baik tersebut. Sifat-sifat yang ditulis antara lain : (1) tidak berlebih-lebihan, (2) tidak banyak bicara, (3) ketertiban, (4) ketegasan, (5) kesederhanaan (kerendahan hati), (6) rajin, (7) kejujuran, (8) keadilan, (9) dapat menahan diri, (10) kemurnian, (11) ketentraman jiwa, (12) kesusilaan, dan (13) kerendahan diri (Pachtner, 1982: 10-11).

Franklin ingin membiasakan diri untuk mewujudkan sifat-sifat baik itu, dan ia melatih diri sedemikian rupa sehingga sifat-sifat baik itu menjadi hal yang biasa. Ia juga menyadari bahwa sifat-sifat baik itu tidak dapat dilaksanakan sekaligus. Oleh karena itu. Ia memilih dan hanya terfokus pada satu tujuan sifat baik untuk dimiliki terlebih dahulu. Setelah membiasakan diri dengan satu sifat baik, barulah ia mencurahkan perhatiannya pada sifat baik lainnya sudah dimiliki terlebih dahulu. So, rencanakanlah karir anda mulai sekarang !!
Life is a choice, begitulah ungkapan yang sering kita dengar. Artinya, pilihan keputusan-keputusan yang dibuat manusia menentukan kearah mana hidupnya akan dituju, dicapai, dan berakhir

0 Response to "Pentingnya rencana untuk masa depan karir"

Post a Comment