Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok

Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan. Disamping itu juga bermaksud mengentaskan masalah klien dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Adapun tujuan khusus konseling kelompok pada dasarnya terletak pada pembahasan masalah pribadi individu peserta kegiatan layanan. 
Melalui layanan kelompok yang intensif dalam upaya pemecahan masalah tersebut para peserta memperoleh dua tujuan sekaligus (1) terkembangkannya persaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap terarah kepada tingkah laku khususnya dalam bersosialisasi atau komunikasi, dan (2) terpecahkannya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan pemecahan masalah tersebut bagi individu-individu lain peserta pada layanan konseling kelompok khususnya.
Sebagaimana telah dikemukakan di muka bahwa kelompok itu mesti mempunyai tujuan, terutama tujuan bersma (tujuan kelompok). Oleh sebab itu bimbingan kelompok juga dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Perlu dicatat oleh setiap pembimbing, walaupun praktek bimbingan kelompok di sekolah dalam batas-batas tertentu tidak ada bedanya dengan kegiatan pembelajaran, tetapi tujuan dan bimbingan kelompok tidak sama dengan tujuan pembelajaran.
Perbedaan tujuan itu dapat digambarkan sebagai berikut :
Bimbingan Kelompok :
a. Lebih mementingkan adanya perubahan sikap klien
b. Hasilnya lebih sering tercapai stelah sekian lama proses bimbingan kelompok selesai,
c. Pengukurannya lebih bersifat kualitatif.
Pembelajaran :
a. Berusaha mencapai hasil belajar yang seimbang antara aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan ketrampilan (psikomotor).
b. Hasilnya dapat langsung diketahui setelah pembelajaran selesai, misalnya dengan post tes.
c. Pengukurannya dapat dilakukan dengan kuantitatif dan kualitatif.
Namun demikian walaupun tujuan bimbingan kelompok nampaknya sulit dicapai, pelaksanaan bimbingan kelompok tetap harus ada rumusan tujuan yang jelas (terutama dalam persiapan atau satuan layanan kegiatan). Hal ini dimaksudkan sebagai control
Secara umum bimbingan kelompok bertujuan untuk :
1. Menolong klien dalam kelompok agar mereka dapat menolong dirinya sendiri.
2. Membantu klien memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Guru pembimbing berupaya untuk memberikan advis yang sesuai dengan fakta serta membuat pilihan dan penyesuaian yang bijaksana.
3. Menolong mereka agar mempunyai dasar yang kuat menuju kematangan dalam segala bidang.
4. Menolong mereka agar mempunyai pola hidup yang tidak seimbang, baik fisik, mental, emosi, dan kehidupan sosial.
Traxler sebagaimana dikutip oleh Sukmadinata (1977:33) mengemukakan bahwa tujuan bimbingan kelompok adalah sebagai berikut :
1. Untuk membantu memberikan orientasi kepada kelompok dalam memasuki atau menghadapi situasi baru, lingkungan baru atau pengalaman baru.
2. Untuk menyediakan pengalaman belajar atau learning experience yang agak berlainan dengan pengalaman belajar yang diberikan dalam kegiatan kurikulum.
3. Untuk meletakkan dasar-dasar bagi konseling individual.
4. Untuk membantu memberikan adjustment dan therapy.
Berkenaan dengan tujuan bimbingan kelompok Crow dan Crow (dalam Sukmadinata 1977:33) mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Bimbingan kelompok ditujukan untuk memberikan dan memperoleh informasi dari individu.
2. Mengadakan usaha-usaha analisis dan pemahaman bersama tentang sikap, minat, dan pandangan yang berbeda-beda.
3. Untuk membantu memecahkan masalah bersama.
4. Untuk menemukan masalah-masalah pribadi,
Pendapat Traxler dan Crow dan Crow nampak ada hal yang sama terutama dalam menekankan bahwa bimbingan kelompok dimaksudkan untuk menemukan masalah-masalah pribadi yang pada akhirnya untuk ditindak lanjuti dengan konseling individual. Bagaimanapun juga, puncak dari keseluruhan layanan bimbingan dan konseling individual, sehingga konseling individual ini sering disebut sebagai jantungnya bimbingan dan konseling.
 
Bimbingan kelompok menurut Traxler memberikan kesempatan kepada kelompok untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih luas dari pada belajar dalam kurikulum, baik yang berkenaan dengan self-discovery, self-direction, maupun yang berkenaan dengan adjustment.
Jenis-jenis belajar yang dapat di capai dengan bimbingan kelompok adalah:
(1) Belajar memahami dan mengatasi masalah-masalah nyata.
(2) Belajar tentang teknik-teknik menganalisis masalah.
(3) Belajar menggunakan bermacam-macam sumber informasi dalam mempelajari dan memecahkan masalah
(4) Belajar memahami, mengendalikan, dan mengarahkan dorongan-dorongan dari dalam untuk sesuatu tindakan.
(5) Belajar mengerti dan bekerja sama dengan orang lain
(6) Belajar merumuskan rencana hidup jangka panjang
(7) Belajar menyusun tujuan yang seimbang antara jangka pendek dan jangka panjang.
(8) Belajar mengembangkan kriteria untuk pemilihan pengalaman.
(9) Belajar mempraktekkan pengetahuan dan rencana dalam perbuatan.
(10)Belajar menilai kemajuan dan merumuskan tujuan dan rencana sesuai dengan kebutuhan
Dengan demikian bimbingan kelompok merupakan salah satu alternative untuk membantu individu (disamping konseling individual), karena ternyata mempunyai manfaat yang tidak kecil.
 
Bimbingan kelompok mempunyai peranan yang agak berlainan dan lebih luas daripada bimbingan individual. Dalam bimbingan individual, anak hanya sebagai interaksi dengan guru pembimbingnya saja, tetapi dalam bimbingan kelompok anak dapat berinteraksi dengan guru pembimbing dan dengan sesame anak yang lain, bahkan dalam kegiatan tertentu anak dapat pula berinteraksi dengan orang lain di luar kelompoknya. Interaksi dengan sesama anak ini mempunyai arti tersendiri, karena sesama anak (usia sebaya) mempunyai banyak persamaan dimana rasa persamaan tersebut dapat lebih mendekatkan hubungan diantara mereka, dapat menambah keberanian, dapat menumbuhkan perasaan bersatu, perasaan senasib sepenanggungan, dan sebagainya.
Adanya beberapa perbedaan antara anak dengan guru pembimbing dapat berakibat hubungan antara anak dengan guru pembimbing dapat renggang, kurang percaya, dan sebagainya. Guru pembimbing adalah orang yang lebih dewasa daripada anak, guru pembimbing mempunyai kekuasaan dalam hubungan dengan anak, guru pembimbing mempunyai kedudukan tertentu yang lebih baik dari anak, guru pembimbing berada pada pihak yang membantu (tidak mempunyai masalah) sedangkan anak berada pada pihak yang dibantu (bermasalah-mempunyai masalah). Hal-hal tersebut diatas dapat menerangkan hubungan antara anak dengan guru pembimbing atau menghambat hubungan yang akrab dengan penuh keterbukaan.
Hal lain yang dapat menambah luasnya peranan bimbingan kelompok dalam membantu memecahkan masalah siswa adalah bahwa bentu-bentuk kegiatan atau teknik bimbingan kelompok bervariasi sekali, dari yang bersifat informatif-preventif samapai dengan yang bersifat kuratif-remedial. Teknik bimbingan kelompok juga bervariasi dari yang dilaksanakan di kelas, di lapangan, sampai dengan di laboratorium, dari yang dilaksanakan oleh guru bidang studi, guru pembimbing, sampai dengan yang dilaksanakan oleh nara sumber dari luar sekolah seperti psikolog, psikiater, dokter, social worker (pekerja social).

0 Response to " Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok"

Post a Comment