Prinsip Bimbingan dan Konseling Kelompok

Dalam melaksanakan bimbingan kelompok, ada beberapa prinsip-prinsip bimbingan dan konseling kelompok yang perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip (yang bersifat umum) tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Bimbingan kelompok perlu memahami dengan sungguh-sungguh masalah yang ada dan berupaya mengenal dengan baik masalah itu serta berusaha mencari pemecahannya dengan sebaik-baiknya.
  2. Tunjukkan kepada klien masalah yang sesungguhnya dihadapi dan bimbinglah agar klien mendalami/memahami masalah itu.
  3. Mereka yang perlu ditolong adalah individu normal yang tidak mempunyai kelainan-kelainan psikis.
  4. Memunculkan situasi-situasi baru yang dapat memberikan kemungkinan bagi klien untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang menunjang pemenuhan kebutuhannya.
  5. Kegiatan-kegiatan tersebut satu dengan lainnya harus berkorelasi dan berinteraksi, sehingga dapat diatur dalam suatu sistem kerja yang mekanis.
Ada tiga macam implikasi dari usaha ini yaitu :
  • Dapat menimbulkan organisasi kerja dalam bentuk yang rasional,
  • Dapat menimbulkan fungsi-fungsi serta tugas-tugas yang terpisah yang masing-masing dilimpahkan pada petugas yang sesuai dengan kemampuan yang kita miliki,
  • Dapat menimbulkan kerja sama yang erat dan akrab dalam pekerjaan bimbingan kelompok.
Dalam implikasi ini ternyata mempunyai arti yang penting dalam bimbingan kelompok, yaitu :
  1. Para guru pembimbing dapat menerapkan kerja yang khusus sesuai dengan tujuan pelayanan yang dikehendaki
  2. Setiap guru pembimbing yang mempunyai tugas-tugas tersebut akan dapat melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
  3. Hasil dari pelayanan bimbingan kelompok dapat diperoleh dengan sebaik-baiknya jika para pembimbing dapat membuat kegiatan-kegiatan bimbingan kelompok dengan kerja sama yang baik.
National Association of Guidance Supervisiors and Counselor Trainers di Detroit Amerika Serikat, merumuskan bahwa prinsip-prinsip bimbingan kelompok adalah sebagai berikut :
  1. Prosedur bimbingan kelompok yang efektif hanyalah sebagian dari keseluruhan program bimbingan konseling di sekolah
  2. Suatu prosedur bimbingan kelompok yang efektif harus didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan siswa
  3. Bimbingan kelompok menggunakan kenyataan bahwa kelompok sebaya saling mempengaruhi satu sama lain
  4. Bimbingan kelompok harus ditandai oleh suatu situasi yang permissive (mengijinkan)
  5. Prosedur bimbingan kelompok hendaknya didasarkan pada data penelitian yang valid tentang pertumbuhan dan perkembangan siswa
  6. Prosedur bimbingan kelompok perlu pembagian tanggung jawab dalam memberikan unsur lingkungan yang sifatnya umum
  7. Prosedur bimbingan kelompok mengarah dan ditekankan pada layanan konseling
  8. Konseling dan pengaruh interpersonal merupakan dua hal yang saling mempengaruhi dalam bimbingan kelompok
  9. Prosedur bimbingan kelompok membutuhkan persiapan yang hati-hati (terencana) bagi sebagian individu yang diberi tanggung jawab melaksanakannya
  10. Prosedur bimbingan kelompok membutuhkan persiapan yang hati-hati untuk sebagian staf administrasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan mereka.
Sedangkan Robert L. Gibson dan Mariance H. Mitchel berpendapat bahwa dalam melaksanakan bimbingan kelompok perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  1. Bimbingan kelompok didesain dalam proses pendidikan khususnya untuk mencegah timbulnya maslah dan untuk membantu pekembangan sosial, personal, pendidikan dan jabatan bagi semua siswa
  2. Bimbingan kelompok yang efektif dan secara psikologis mendidik, didasarkan terutama pada prinsip-prinsip psikologi perkembangan
  3. Bimbingan kelompok dapat terjadi dalam berbagai setting sekolah
  4. Bimbingan kelompok dapat berkisar dari aktivitas yang kebetulan sampai pada program yang komprehensif
  5. Metode-metode bimbingan konseling dipilih untuk memberikan informasi yang sesuai.

0 Response to "Prinsip Bimbingan dan Konseling Kelompok"

Post a Comment